Rabu, 06 April 2016

Broken Heart


Broken Heart
What’s the problem about broken heart?
Cerita ini berdasarkan kisah nyata seseorang, namanya Lidia gadis polos kelas tiga SMP yang naksir dan jatuh cinta dengan motivator terkenal. Tetapi motivator itu melabuhkan hatinya pada seorang wanita dewasa yang cantik dan sholehah kemudian mereka menikah dan menjadi keluarga sakinah. Wanita itu memang jauh lebih baik apabila dibandingkan dengannya. Hatinya hancur, nilai-nilainya turun, air matanya tersembunyi, dia berusaha kuat hingga saat  ini. Sewaktu masuk SMA kelas satu, cowok yang disukainya suka dengan sahabatnya sendiri, dan kelas dua SMA kakak kelasnya berpacaran dengan kakak kelas perempuan yang merupakan sahabatnya sendiri. Sekarang dia sedang mendamba sebuah cinta sejati dari seseorang yang tidak akan mematahkan hatinya lagi. Ia jatuh cinta dengan kakak tingkatnya di perkuliahan, tetapi kakak tingkatnya itu juga menyukai temannya sendiri.
Sekali lagi, apa masalahnya dengan patah hati? Ada quote yang mengatakan bahwa “ketika seorang wanita patah hati, maka ia akan berbeda dari sebelumnya, yakni jauh lebih kuat dan mandiri.”
Itulah yang dirasakan Lidia, hatinya sudah beberapa kali hancur oleh pria. Tetapi, dapat utuh dan pulih kembali dengan doa, dengan ayat-ayat Al-Qur’an, dengan nasehat baik dari teman-temannya dan dengan harapan bertemu jodohnya kelak di surga.
Memang terlalu lebay, tapi sudah fitrah manusia untuk dikasihi dan mengasihi. Seseorang yang dewasa pasti membutuhkan cinta dari seseorang untuk melengkapi hidupnya. Tapi, apakah seseorang dapat sabar untuk bertemu jodohnya? Apakah seseorang harus terus menerus mencoba mengganti-ganti pasangan untuk mencari jodoh?  Apakah seseorang harus terus-terusan terluka karena jatuh cinta pada orang yang salah?
Semenjak SMA kelas 2 hingga saat ini, ia tidak pernah pacaran. Entahlah , pacaran itu positif atau negatif. Yang jelas pacaran dulu dan sekarang begitu berbeda. Pacaran zaman dulu mengarah pada pengenalan dan berujung pernikahan, tetapi sekarang pacaran mengarah pada perzinahan dan berujung pada kehamilan diluar nikah, na’udzubillah himindzalik. Lidia bukanlah seorang wanita sholehah. Ia hanya wanita biasa yang bisa jatuh cinta, tetapi ia memegang teguh prinsipnya untuk tidak pacaran hingga halal nanti.Dia selalu berkata pada dirinya sendiri:
Tenanglah, jodohmu akan datang, Allah pasti menyediakan seseorang yang akan menjadi imammu, tak perlu iri dengan orang-orang yang berpacaran alias tanpa tali pernikahan, berdua-duaan di taman, berpelukan, dsb. Sesungguhnya itu perbuatan tidak baik dan kurang terpuji, tetapi karena arus globalisasi semuanya begitu lumrah dan dianggap hal biasa. Padahal kita adalah umat muslim terbesar di dunia, sungguh ironi.
Tetaplah menjaga hatimu untuk tetap bergantung pada Allah Ta’ala, karena semua hati manusia adalah ciptaan-Nya. Maka jika hati itu terluka oleh patah hati kepada manusia kembalikanlah semuanya pada Allah SWT. tetaplah menjadi jomblo atau single yang berkualitas, yang berprestasi dan taat agama. Insya Allah jodoh yang terbaik akan datang.
Selagi kita pemudi dan pemuda yang masih sehat, lebih baik jangan pikirkan cinta-cintaan dulu, lebih baik fokus belajar dan bekerja, seperti quotes Pak Mario Teguh “Hidup tanpa fokus, tidak akan kuat.” Inilah hidup, yaitu ujian yang akan menguji kita, apakah kita akan mudah tergoda imannya, atau semakin lemah karena adanya cinta.
Ada inti dari sebuah hadits yang mengatakan bahwa “Janganlah engkau berharap kepada manusia, nanti engkau akan kecewa, berharaplah pada Allah Pemilik segalanya.” 
Apabila engkau memang tidak dapat mengendalikan hawa nafsumu untuk jatuh cinta, maka berpuasalah, tundukkan pandangan pada lawan jenis, belajar dan bekerjalah dengan sungguh-sungguh. Kemudian temukan jodohmu sebagai jawaban dari doa dan usahamu apabila memang sudah siap menikah.
Oh, menjadi remaja bahkan orang dewasa memang serba salah. Apa yang harus dilatkukan, bila kita jatuh cinta pada waktu belum saatnya menikah. Lebih baik perasaan itu dipendam dan dicurhatkan pada Allah SWT. segala isi hatimu, kalau bisa pesan saja jodohmu dengan doa. Insya Alloh diridhoi oleh-Nya. Walaupun engkau patah hati, tetaplah semangat menjalani hidup, ingat cita-citamu, ingat kedua orang tuamu, ingat Tuhanmu. Semoga engkau yang sedang berjuang melawan hawa nafsu, Alloh tinggikan derajatnya dan dipertemukan dengan jodohnya suatu saat nanti. Aamiin.